Senin, 19 Agustus 2013

PENGHUNI SYURGA



                Ketika kami duduk-duduk bersama Rasulullah saw. Bersabdalah beliau,”atas dirimu semua kini datang seorang dari penghuni syurga. Waktu itu muncul seorang Anshar dengan jenggot sedikit basah  bekas air wudhu, sambil menjinjing kedua sandalnya dengan tangan kirinya. Esok harinya nabi saw. Kembali berkata demikian, dan muncul pula orang tersebut seperti saat pertama ia muncul. Ketika pada hari ketiga Nabi berkata seperti itu lagi, muncul pula lelaki itu seperti sebelumnya. Tatkala Nabi saw. Berdiri, Abdullah bin Amru bin Ash segera mengikuti lelaki itu dan berkata kepadanya, “sesungguhnya saya telah bertengkar dengan bapak saya dan bersumpah tidak akan mendatanginya selama tiga hari. Seandainya akhi (saudara) mengizinkan saya tinggal dirumah Akhi selama tiga hari itu, niscaya aku akan ikut Akhi pulang, “ lelaki itu menjawab, “ ya, silahkan.” Kemudian Abdullah menceritakan bahwa selama tiga hari tinggal bersamanya, tak sekalipun ia melihat lelaki itu melakukan shalat malam, kecuali setiap lelaki itu berbalik dalam tidurnya dia menyebutkan nama Allah dan bertakbir  hingga terbangun untuk melakukan shalat subuh. Abdullah menambahkan, “hanya saja saya tidak mendengarkannya berkata selain dengan perkataan yang baik. Lewatlah sudah tiga malam, dan saya pun hampir meremehkan amalnya. Kemudian kukatakan kepadanya, “ wahai hamba Allah, sebenarnya tidak pernah terjadi pertengkaran antara aku dan bapakku, tetapi aku pernah mendengar Rasulullah saw. Mengatakan tentangmu tiga kali dengan ucapan, “ sekarang akan muncul seorang lelaki dari penghuni surga, selama tiga kali itu pula kau muncul, karena itu aku berusaaha menginap dirumahmu untuk melihat apa yang engkau lakukan sehingga aku bisa mencontohnya, namun aku tidak melihatmu mengerjakan amalan yang besar, lalu apa sebabnya engkau bisa mencapai derajat seperti yang dikatakan Rasulullah saw tersebut?” laki-laki itu menjawab,” tidak ada yang saya kerjakan selain apa yang telah kau perlihatkan.” Kata abdullah, ketika dia berpaling meninggalkannya, lelaki itu memanggilnya seraya berkata, “ tidak ada yang saya kerjakan selain apa yang telah ku perlihatkan, tetapi tidak tersimpan sedikitpun dalam hatiku keinginan untuk menipu seorangpun dari kaum muslimin atau menaruh dengki padanya atas kebaikan yang dikaruniakan Allah kepadanya. Kemudian Abdullah berkata, “inikah yang telah mengangkat derajatmu setinggi itu?.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar